Kamis, 24 November 2016

KEMAH PEMUDA LINTAS AGAMA

“BEDA ITU INDAH”

Oleh:
 Rofiqotul Khasanah
(Anggota IPPNU Jateng)

Peserta Kemah Pemuda Lintas Agama Jawa Tengah


Semarang- Salam damai salam sejahtera untuk kita semua. 
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, suku, ras, dan agama. Allah telah menciptakan keperbedaan itu dengan sebegitu indahnya, dan memang dalam mengelola perbedaan bukanlah hal yang mudah, hanya muslim yang berkualitas iman dan taqwanya yang dititipi oleh Allah swt yang berkemampuan menjaga keseimbangan ini. Karena sejatinya perbedaan itu merupakan sunnatullah yang sengaja dihadirkan oleh Allah swt.

FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Provinsi Jawa Tengah yang diketuai oleh Prof. Mudjahirin Thohir (NU), jum’at hingga sabtu (6-8/2 2015) kemaren, mengadakan kemah pemuda lintas agama yang bertempat di camping ground atau bumi perkemahan, salib putih, kota Salatiga. IPPNU tingkat wilayah bersama peserta lain yang mewakili berbagai kelembagaan yang berlatar belakang dari lintas agama, diundang secara khusus untuk mengikuti acara tersebut. Pengangkatan tema “Benar ga’ sich, beda itu indah?” tersebut bertujuan untuk membangun rasa persaudaraan dan toleransi antar umat beragama tanpa membedakan status sosial di masyarakatnya, meningkatkan kualitas kerukunan antar umat beragama serta menjaga keharmonisan dalam peningkatan wawasan dan pengamalan agama.

Prof. Mudjahirin, mengatakan “Berkumpul di sini, tidak untuk saling melirik, mensiasati atau memperebutkan peluang untuk mendominasi dan mendominankan, melainkan bagaimana kita senantiasa belajar memahami kemuliaan di balik perbedaan” beliau berharap forum ini sebagai tempat para tokoh dan aktivis keagamaan dari agama dan aliran keagamaan yang berbeda-beda berkumpul.

Toleransi dan saling menghormati antarsesama itu sangat dibutuhkan agar tercapainya kedamaian dan keharmonisan dalam hidup. Pentingnya bagaimana bersikap dan berperilaku dalam pergaulaan yang suci, berlomba-lomba dalam berkarya, serta memberikan kontribusi bagi pembangunan umat demi kemajuan bangsa dan negara tercinta. Keharmonisan seperti di forum seperti ini harus terus terjaga.
Beliau melanjutkan “Kenapa justru agama-agama yang bergejolak itu yang diimpor ke Indonesia, tidak sebaliknya bahwa agama di Indonesia yang damai ini mestinya diekspor ke negara yang bergejolak”.

Acara yang diperkenalkan dalam kemah tersebut berupa dialog lintas agama dan nobar (nonton bareng). Dialog dengan nuansa santai tapi berbobot itu bersubtemakan "kebersamaan" yang dinarasumberi oleh enam pemuka agama se-Jawa tengah. Selanjutnya ada senam aerobik sehat, outbound yang berisi game-game seru sebagai pengikat persaudaraan antar sesama tim, serta diskusi antar kelompok. Di moment ini mereka saling berbagi dan sharing mengenai hal-hal menarik atau pegalaman berkesan seputar agama. Malam harinya acara api unggun yang diiringi pentas seni dari masing-masing kelompok. Hiburan yang mereka tampilkan beragam, mulai dari baca puisi, bernyanyi bersama, pertunjukan drama pendek, stand up comedy, serta uji nyali. Sebagai penutup menyanyikan lagu kemesraan milik Iwan fals bersama sembari bergandengan tangan supaya tidak ada lagi sekat di antara sesama.

Output atau hasil yang didapatkan dari serangkaian acara ini diharapkan tidak hanya berhenti sampai di sini, akan tetapi tetap berlanjut dan dijadikan sebagai titik awal penggerak dalam menghidupkan perdamaian di lingkungan masyarakat, tercapainya kebersamaan yang jauh dari sekedar kepura-puraan, serta terciptanya kerukunan dalam suasana kebhinnekaan dan pruralitas yang ada di masyarakat.

Kerukunan hidup umat beragama akan bisa tercapai apabila setiap golongan agama memiliki prinsip “setuju dalam perbedaan” yang artinya mau menerima dan menghormati orang lain dengan seluruh aspirasi, keyakinan, kebiasaan dan pola hidupnya. Saling menghormati perbedaan beragama dan berkeyakinan antar umat beragama menjadi penting untuk diwujudkan dengan kedewasaan beragama. Menghormati perbedaan adalah kunci kerukunan. Perbedaaan itu tidak untuk dimusuhi, karena pada setiap perbedaan terdapat keindahan.


Prof. Mudjahirin Thohir ketika menyampaikan sambutan




Peserta Outbound Kemah Pemuda Lintas Agama Jawa Tengah




Tidak ada komentar:

Posting Komentar