NU Online| Minggu hingga
selasa (11-13/ 12) kemaren telah terselenggara Konferensi Wilayah (Konferwil)
IPNU-IPPNU Jawa Tengah yang bertempat di Pondok Pesantren Assalafiyah
Luwungragi, Kabupaten Brebes.
Agenda yang dilakukan tiap tiga tahun sekali
tersebut tidak luput dari kemeriahan serangkaian acara yang digelar,
diantaranya Trip de Maulid (konvoy damai) dengan rute Semarang-Pekalongan-Brebes,
Pasowanan Agung bersama Habib Luthfi Pekalongan, Lomba Hadroh antar Pelajar
IPNU-IPPNU Se-Kab.Brebes, Pentas Budaya, Talk Show, Orasi Kebangsaan bersama
Menpora, Imam Nahrowi; Wakil Gubernur jateng, Heru Sujadmoko; Bupati Brebes;
Rois Syuriah PBNU/ Pengasuh Ponpes As-Salafiyah Luwungragi-Brebes KH. Subhan
Makmun, serta berbagai lomba-lomba.
Salah satu yang menarik
perhatian adalah Lomba Duta Pelajar NU Jawa Tengah. Lomba yang diikuti oleh
peserta yang berasal dari perwakilan kabupaten/ kota di seluruh Jawa Tengah ini
bertajuk sejalan dengan tema yang diusing oleh panitia Konferwil, yaitu "Memahami
keberagaman di tengah keberagaman; untuk persatuan dan kesatuan bangsa".
Menurut ketua panitia
penyelenggara lomba duta pelajar ini dimaksudkan untuk mencari figur contoh
pelajar NU. "Lomba duta pelajar NU ini bertujuan untuk mencari figur
contoh pelajar NU, menggali potensi para pelajar, disamping untuk meramaikan
acara serta menarik simpati generasi muda untuk bergabung bersama
IPNU/IPPPNU" jelas rekanita Sri Nur Ainingsih, atau yang sering disapa Ain.
"Duta Pelajar NU Jawa
Tengah, salah satu program live show yang digelar panitia Konferwil PW
IPNU-IPPNU Jawa Tengah 2013-2016, sebagai antitesis dari Miss Indonesia dan
sejenisnya, yang lebih terkesan mengeksploitasi tubuh daripada pengetahuan"
ungkap Rekan Naufa, satu tim juri tahap penyisihan. "Hal yang menarik,
yang saya dapat dari penjurian ini adalah, bahwa kader IPNU-IPPNU yang
mengikuti acara ini terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan dan
profesi. Ada dari jurusan teknik, bahasa, matematika, ekonomi Islam, sampai
banyak yang masih di SMK: seperti sosial dan broadcasting dll. Ada juga yang
sudah bekerja sebagai pengajar, pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN), meski
rata-rata masih sekolah, nyantri dan kuliah di berbagai jurusan. Sebuah potensi
yang besar jika bisa disatukan untuk membangun masa depan" Imbuhnya.
Babak kualifikasi dan
penyisihan dalam lomba ini terdiri dari tiga tahap penjurian, yaitu meliputi karya
tulis dengan pertimbangan kualifikasi dilihat dari kualitas karya, presentasi,
penguasaan materi, selanjutnya ke-NU-an dengan indikator pengetahuan dan
praktek amaliyah, kemudian kepribadian dengan didasarkan pada kejujuran,
loyalitas, etos kerja dari peserta.
Hasil Jawara-Runner up- dan
juara tiga untuk kategori putra berturut-turut diraih oleh Rekan Muhammad Nabil
Fahmi perwakilan dari PC IPNU Kabupaten Rembang, Rekan Ahmad Zidni Ilman dari PC
IPNU Kab. Pekalongan, dan Rekan Ahmad Syifa dari PC IPNU Kab. Pemalang. Sedangkan untuk kategori putri Rekanita Desi Panca Wardani dari PC
IPPNU Kab. Kendal sebagai jawara, Rekanita Zidni Naila Maliha dari PC
IPPNU Temanggung sebagai Runner up dan Rekanita Rina Sugiarti dari PC IPPNU
Kab. Tegal sebagai juara ketiganya.
(Rofiqotul Khasanah)
Para
Finalis beserta dewan Juri dalam lomba Duta Pelajar NU